Investor jangka panjang Bitcoin meningkat
Investor jangka panjang Bitcoin meningkat

Investor jangka panjang Bitcoin meningkat – Di tengah ketegangan geopolitik yang memuncak akibat konflik antara Iran dan Israel, data terbaru menunjukkan bahwa kepercayaan investor terhadap Bitcoin (BTC) tetap kuat. Bahkan, jumlah investor jangka panjang Bitcoin meningkat solid berdasarkan data dari platform analitik kripto Coinglass, yang mencatat total pasokan sebesar 15,9 juta BTC saat ini berada dalam genggaman pemegang jangka panjang.

Fenomena ini terjadi ketika harga Bitcoin sempat turun ke level US$99.000 setelah pengumuman Amerika Serikat (AS) melakukan serangan udara terhadap situs nuklir Iran. Namun alih-alih panik atau menjual aset mereka, investor jangka panjang justru bertahan dan terus menahan posisi, memperlihatkan keyakinan tinggi terhadap masa depan Bitcoin.

Apa Itu Investor Jangka Panjang Bitcoin?

Istilah investor jangka panjang Bitcoin mengacu pada individu atau institusi yang menyimpan BTC dalam jangka waktu panjang (lebih dari 155 hari) tanpa menjual. Mereka kerap disebut sebagai “diamond hands” di komunitas crypto, dan cenderung tidak terpengaruh oleh fluktuasi jangka pendek.

Berdasarkan definisi dari Wikipedia tentang Bitcoin, jaringan Bitcoin memungkinkan pengguna menyimpan aset digital secara mandiri, sehingga membuat investor jangka panjang memiliki kontrol penuh terhadap portofolio mereka tanpa campur tangan pihak ketiga.

Kepercayaan Tetap Kuat Meski Ada Konflik Global

Presiden AS Donald Trump mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menyerang tiga situs nuklir di Iran pada Sabtu (21/06) waktu setempat. Serangan tersebut langsung memicu gejolak pasar global, termasuk menurunkan harga BTC hingga hampir menyentuh level psikologis US$99.000.

Namun dalam situasi tersebut, jumlah investor jangka panjang Bitcoin meningkat solid, menandakan bahwa sentimen pasar terhadap BTC tetap positif dalam jangka panjang. Para analis percaya bahwa investor melihat Bitcoin sebagai alat lindung nilai dari ketidakpastian geopolitik, mirip dengan cara emas diperlakukan dalam konflik global.

Bitcoin Masih Dianggap Safe Haven oleh Beberapa Investor

Meskipun tidak secara universal dianggap sebagai aset safe haven, sejumlah investor besar mulai menempatkan Bitcoin dalam portofolio mereka sebagai alternatif dari emas. Terlebih ketika harga minyak dan inflasi mulai bergerak naik akibat ketegangan geopolitik, sebagian besar investor lebih tertarik pada aset yang memiliki suplai terbatas seperti BTC.

Sikap investor jangka panjang dalam mempertahankan posisi menunjukkan bahwa Bitcoin memiliki fondasi yang makin kuat sebagai alat penyimpan nilai, bahkan saat dunia diguncang oleh potensi perang.

Potensi Gencatan Senjata, Sinyal Positif untuk Pasar?

Dalam pernyataan terbarunya, Presiden Trump menyampaikan bahwa kedua pihak, yakni Iran dan Israel, telah sepakat untuk melaksanakan gencatan senjata setelah beberapa hari saling serang. Kabar ini memberikan dorongan psikologis positif bagi pasar crypto, dan membantu mengangkat kembali harga Bitcoin ke kisaran US$101.000.

Namun, justru di masa penuh ketidakpastian ini, jumlah investor jangka panjang Bitcoin meningkat solid. Ini membuktikan bahwa pemilik BTC tidak hanya menargetkan keuntungan jangka pendek, tetapi mempercayai nilai jangka panjang dari aset digital ini.

Data Cadangan BTC dan Distribusi Kepemilikan

Menurut Coinglass, dari total suplai maksimal Bitcoin sebanyak 21 juta BTC, kini sebanyak 15,9 juta BTC dipegang oleh long-term holder. Ini berarti sekitar 75% dari total suplai sudah ‘diam’ dalam dompet yang tidak aktif selama berbulan-bulan.

Tingginya angka ini membuat tekanan jual dari investor jangka panjang menjadi sangat rendah, sehingga memperkecil kemungkinan koreksi tajam dalam waktu singkat.

Distribusi Geografis

Investor jangka panjang Bitcoin meningkat solid tidak hanya di AS, tetapi juga di negara-negara lain seperti Jerman, Korea Selatan, Indonesia, dan Uni Emirat Arab. Hal ini memperlihatkan bahwa minat global terhadap BTC terus tumbuh, dan bukan hanya fenomena regional.

Kesimpulan

Meski konflik antara Iran dan Israel sempat mengguncang pasar global dan menekan harga Bitcoin hingga di bawah US$100.000, data menunjukkan bahwa investor jangka panjang Bitcoin meningkat solid. Ini adalah indikator kekuatan fundamental BTC yang terus diperkuat oleh keyakinan para pemegangnya.

Sebagai aset dengan suplai terbatas, kontrol terdesentralisasi, dan diterima secara luas di seluruh dunia, Bitcoin semakin kokoh sebagai salah satu pilihan utama untuk lindung nilai dan investasi jangka panjang.

Dengan tren seperti ini, tidak mustahil Bitcoin akan terus mendapatkan tempat penting dalam portofolio global, bahkan di tengah ketidakpastian geopolitik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *