Pasokan dolar AS tembus tertinggi, Bitcoin ikut naik
Pasokan dolar AS tembus tertinggi, Bitcoin ikut naik

M2 AS Mencapai US$21,94 Triliun, Tertinggi Sepanjang Sejarah

Pasokan dolar AS tembus tertinggi sepanjang sejarah, menandai fase baru dalam dinamika makroekonomi global. Berdasarkan data terbaru yang dilansir TradingView pada Rabu (2/07), suplai uang beredar M2 di Amerika Serikat meningkat sebesar US$79,6 miliar atau 0,36%, sehingga totalnya kini menyentuh angka US$21,94 triliun.

Peningkatan ini memicu sorotan tajam dari pelaku pasar, karena mencerminkan kebijakan moneter ekspansif yang dilakukan oleh Federal Reserve dalam beberapa tahun terakhir. Kenaikan tajam pasokan uang ini menjadi sinyal bahwa kebijakan cetak uang yang agresif terus berlanjut, dengan dampak langsung terhadap nilai tukar, inflasi, dan pasar aset berisiko seperti crypto.

Reaksi Pasar Kripto: Bitcoin Ikut Bergerak

Pasokan dolar AS tembus tertinggi juga berdampak pada harga Bitcoin. Meskipun kenaikannya tergolong moderat, BTC sempat menyentuh level US$107.000 setelah data suplai M2 diumumkan. Investor melihat peristiwa ini sebagai katalis baru, khususnya dalam narasi Bitcoin sebagai lindung nilai terhadap penurunan daya beli mata uang fiat. pasokan dolar AS tembus tertinggi

Crypto Rover, salah satu analis terkemuka di platform X (dulu Twitter), menulis, “Total suplai uang M2 di Amerika kini telah mencapai puncak tertinggi sepanjang sejarah di angka US$21,94 triliun.” Ia menyebut bahwa lonjakan ini bisa memicu minat baru terhadap aset-aset langka dan deflasi seperti Bitcoin.

Apa Itu M2 dan Mengapa Penting?

Dalam konteks ekonomi makro, M2 adalah ukuran suplai uang yang mencakup uang tunai, simpanan tabungan, dan deposito berjangka kecil. Menurut Wikipedia, M2 menjadi indikator penting dalam menilai likuiditas dalam sistem keuangan dan arah kebijakan moneter sebuah negara.

Jika pasokan M2 naik tajam, biasanya ini menandakan bahwa bank sentral sedang melonggarkan kebijakan moneternya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, di sisi lain, kelebihan suplai uang juga berpotensi menimbulkan tekanan inflasi, menurunkan daya beli, dan menimbulkan ketidakpastian di pasar aset.

Implikasi Terhadap Inflasi dan Suku Bunga

Pasokan dolar AS tembus tertinggi tidak terjadi dalam ruang hampa. Banyak analis memandang bahwa kenaikan suplai uang ini bisa mempersulit Federal Reserve dalam upaya mengendalikan inflasi. Jika inflasi tetap tinggi, maka ekspektasi pemangkasan suku bunga akan mundur, dan volatilitas pasar akan meningkat.

Sebaliknya, jika pasar melihat bahwa peningkatan suplai uang ini digunakan untuk menopang likuiditas jangka pendek dan bukan pertumbuhan kredit konsumtif, maka risiko inflasi bisa ditekan. Dalam skenario ini, aset seperti Bitcoin akan tetap mendapat aliran modal karena persepsi lindung nilai tetap kuat.

Posisi Bitcoin dalam Ekonomi Global

Bitcoin telah lama dipandang sebagai aset yang anti-inflasi karena jumlahnya yang terbatas, hanya 21 juta unit yang bisa ditambang. Dengan pasokan dolar AS tembus tertinggi, posisi Bitcoin sebagai penyimpan nilai semakin diperkuat. Investor yang khawatir terhadap pelemahan nilai dolar berpotensi mengalihkan dananya ke aset digital seperti BTC.

Namun demikian, lonjakan M2 belum secara langsung mendorong lonjakan besar di harga Bitcoin, menunjukkan bahwa pasar masih hati-hati dan menunggu sinyal kebijakan moneter lebih lanjut dari The Fed. Likuiditas besar belum sepenuhnya mengalir ke pasar crypto karena faktor eksternal seperti regulasi dan geopolitik masih menjadi penghambat.

Efek Global dari Lonjakan Pasokan Dolar

Dampak pasokan dolar AS tembus tertinggi juga terasa di pasar internasional. Negara-negara berkembang yang tergantung pada dolar sebagai mata uang cadangan berpotensi mengalami tekanan terhadap nilai tukar lokal. Kelebihan suplai dolar di pasar global bisa memicu depresiasi mata uang lain dan memperbesar beban utang luar negeri.

Dalam kondisi seperti ini, investor institusional global biasanya mencari aset non-dolar sebagai diversifikasi risiko. Bitcoin, emas, dan aset riil menjadi pilihan utama dalam kondisi makro yang menekan. Situasi ini menambah daya tarik BTC sebagai bagian dari portofolio lindung nilai global.

Kesimpulan: Momen Penting bagi Arah Pasar

Pasokan dolar AS tembus tertinggi menjadi sinyal penting bagi investor global bahwa perubahan besar sedang terjadi dalam dinamika moneter. Lonjakan suplai M2 menandakan likuiditas yang melimpah, namun juga membawa risiko inflasi yang tidak kecil. Dalam konteks ini, Bitcoin dan aset digital lainnya berpotensi menjadi alternatif yang semakin relevan.

Meski saat ini BTC baru naik tipis, kondisi pasar yang dinamis dan dukungan dari data makro bisa menjadi pemicu pergerakan selanjutnya. Bagi investor yang memahami hubungan antara suplai uang dan nilai aset, momen ini bisa menjadi peluang untuk melakukan reposisi portofolio dengan pendekatan strategis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *