
Bitcoin Tetap Tangguh di Tengah Tekanan Pasar Akibat Kebijakan Tarif Trump: Ketahanan yang Mengejutkan
Bitcoin Tahan Tekanan Saat Pasar Saham Rontok
Saat pasar saham Amerika Serikat mengalami aksi jual besar-besaran usai pengumuman tarif perdagangan dari Presiden Donald Trump, Bitcoin justru menunjukkan ketangguhan yang mengejutkan. Aset digital terbesar dunia ini berhasil bertahan di kisaran US$84.000 pada Jumat (04/04), menandakan pemulihan dari level intraday terendah di US$81.200.
Bitcoin tetap tangguh di tengah tekanan pasar akibat kebijakan tarif Trump, sementara kapitalisasi pasar crypto secara keseluruhan hanya turun tipis 1% menjadi US$2,65 triliun. Angka ini terlihat stabil jika dibandingkan dengan kejatuhan tajam di sektor ekuitas.
Table of Contents
Kontras dengan Koreksi Brutal di Wall Street
Sementara Bitcoin bertahan, pasar saham mengalami koreksi dalam. S&P 500 turun sebesar 4,84%, Nasdaq jatuh 5,5%, dan Russell 2000 merosot hingga 6,5%—membawanya masuk ke wilayah bearish. Penurunan ini terjadi akibat kekhawatiran investor terhadap efek jangka panjang dari kebijakan tarif perdagangan terhadap 60 negara, termasuk China dan Indonesia.
Bitcoin tetap tangguh di tengah tekanan pasar akibat kebijakan tarif Trump, menjadi salah satu dari sedikit instrumen yang tidak ikut terseret dalam badai sentimen negatif.
Aset Digital vs Saham Teknologi: Siapa Lebih Tahan?
Saham-saham teknologi Amerika menjadi korban utama. Coinbase merosot 10%, MicroStrategy anjlok 9%. Saham Apple dan Amazon turun 9%, Nvidia hampir 8%, sementara Tesla tertekan lebih dari 5%. Microsoft dan Alphabet masing-masing melemah sekitar 2% dan 4%.
Tak berhenti di situ, sektor semikonduktor ikut terpukul. Broadcom, Lam Research, dan AMD masing-masing turun 10% atau lebih. Micron Technology kehilangan lebih dari 16%, menjadikannya salah satu penurunan terdalam. Dell dan HP anjlok 19% dan 15%, mencetak hari terburuk bagi Dell sejak 2018.
Melihat kondisi ini, Bitcoin tetap tangguh di tengah tekanan pasar akibat kebijakan tarif Trump seolah menjadi alternatif investasi yang lebih tahan banting.
Komentar Analis: Ketangguhan Bitcoin Dianggap “Istimewa”
Valentin Fournier, analis dari BRN, menyatakan bahwa ketahanan Bitcoin kali ini cukup mengejutkan. “Sementara saham mengalami revaluasi karena risiko rantai pasokan dan tekanan margin, Bitcoin tetap bertahan. Ini mungkin mencerminkan status Bitcoin yang kini semakin istimewa di mata investor,” ujarnya.
Bitcoin tetap tangguh di tengah tekanan pasar akibat kebijakan tarif Trump, tidak hanya karena mekanisme pasar, tetapi juga karena persepsi baru bahwa aset digital bisa menjadi alat lindung nilai alternatif.
Alasan Bitcoin Lebih Tahan dari Ekuitas
Beberapa faktor yang membuat Bitcoin lebih tahan antara lain:
- Tidak bergantung pada rantai pasokan fisik
- Tidak terkena langsung dampak tarif perdagangan
- Likuiditas global dari berbagai bursa
- Aksesibilitas pasar 24/7
- Meningkatnya minat institusional sebagai penyimpan nilai
Bitcoin tetap tangguh di tengah tekanan pasar akibat kebijakan tarif Trump karena ekosistemnya beroperasi di luar sistem ekonomi tradisional yang sedang terguncang.
Efek Domino: Apakah Ini Awal Perubahan Persepsi Aset?
Ketika saham-saham besar rontok dan Bitcoin bertahan, investor mulai melihat ulang peran masing-masing instrumen dalam portofolio mereka. Jika ketahanan ini berlanjut, bisa jadi Bitcoin semakin diakui sebagai bagian dari aset defensif di era modern.
Bitcoin tetap tangguh di tengah tekanan pasar akibat kebijakan tarif Trump, dan jika kondisi geopolitik makin tegang, ini bisa mempercepat transisi ke aset non-konvensional seperti crypto dan emas digital.
Apa yang Harus Dilakukan Investor Sekarang?
Investor sebaiknya memperhatikan tren baru ini. Diversifikasi tetap penting, namun memperbesar eksposur ke aset digital bisa menjadi langkah strategis. Volatilitas tetap tinggi di pasar kripto, namun episode kali ini menunjukkan bahwa bukan hanya risiko yang dimiliki crypto—tapi juga potensi stabilitas relatif.
Bitcoin tetap tangguh di tengah tekanan pasar akibat kebijakan tarif Trump memberi pelajaran bahwa kadang, instrumen yang dianggap spekulatif justru bisa tampil solid dalam kondisi ekstrem.
Kesimpulan: Bitcoin Bukan Lagi Hanya Spekulasi
Di tengah gejolak pasar yang dipicu oleh keputusan proteksionis dari Donald Trump, Bitcoin sekali lagi membuktikan dirinya. Bukan hanya sebagai alat spekulasi, tapi juga sebagai instrumen yang mulai menunjukkan nilai fungsionalnya dalam konteks makroekonomi yang penuh tekanan.
Bitcoin tetap tangguh di tengah tekanan pasar akibat kebijakan tarif Trump adalah narasi baru yang patut diperhatikan semua pelaku pasar, baik ritel maupun institusional.
[…] Ketika harga barang naik dan nilai mata uang turun, investor cenderung mencari perlindungan. Tarif dagang Trump picu lonjakan adopsi Bitcoin sebagai aset lindung nilai karena tidak terpengaruh kebijakan sentralisasi,” […]