
Tarif Resiprokal Trump Guncang Bitcoin, Ethereum Tetap Stabil
Ethereum bertahan di level support US$2.500 – Setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif resiprokal terhadap sejumlah negara, termasuk Indonesia, pasar crypto mengalami tekanan. Bitcoin sempat anjlok ke level US$107.000 pada Selasa (08/07), namun Ethereum bertahan di level support US$2.500 dengan pergerakan yang jauh lebih stabil dibanding BTC.
Tarif 32% yang dikenakan terhadap produk dari negara-negara mitra dagang membuat investor global khawatir akan potensi perlambatan ekonomi dan efek domino terhadap pasar aset berisiko. Namun, Ethereum menunjukkan kekuatan teknikal dengan mempertahankan zona support antara US$2.450–US$2.575, menandakan sentimen jangka menengah masih cenderung bullish.
Table of Contents
Struktur Bullish Terjaga di Tengah Ketidakpastian Makro
Menurut beberapa indikator teknikal, Ethereum bertahan di level support US$2.500 menjadi sinyal bahwa tekanan jual masih mampu ditahan oleh kekuatan beli di zona krusial tersebut. Meskipun pergerakan berada dalam kisaran sempit, struktur harga masih membentuk higher low dan menjaga momentum akumulasi.
Analis menyebut bahwa selama ETH tidak menembus area US$2.450 secara signifikan, maka potensi pembalikan arah tetap terbatas. Justru, jika harga mampu melampaui resistance di US$2.700 dalam beberapa sesi mendatang, target kenaikan menuju US$2.900 hingga US$3.000 terbuka lebar.
Aktivitas Jaringan Ethereum Tembus Level Tertinggi Sejak 2021
Salah satu alasan Ethereum bertahan di level support US$2.500 adalah karena fundamental jaringan yang terus menguat. Dalam beberapa hari terakhir, data menunjukkan bahwa aktivitas on-chain meningkat pesat, dengan transaksi harian mencapai 1,45 juta—tertinggi sejak masa bullrun 2021.
Lonjakan ini sebagian besar berasal dari meningkatnya penggunaan aplikasi Decentralized Finance (DeFi) dan partisipasi pengguna pada layer-2 Ethereum seperti Arbitrum dan Optimism. Protokol seperti Lido, Aave, dan Uniswap kembali mencatat lonjakan volume transaksi.
DeFi dan Staking Menjadi Penopang Harga
Selain aktivitas transaksi, ekosistem staking Ethereum juga berperan besar dalam menjaga kestabilan harga. Setelah transisi ke Ethereum 2.0 melalui mekanisme Proof-of-Stake (PoS), lebih dari 27 juta ETH telah dikunci dalam kontrak staking. Hal ini menciptakan tekanan pasokan yang mendukung harga tetap di zona akumulasi.
Para analis teknikal melihat bahwa Ethereum bertahan di level support US$2.500 bukan hanya soal grafik, melainkan karena ada kekuatan fundamental yang menopang jaringan ini. Semakin aktif penggunaan dan penguncian ETH, semakin kecil kemungkinan harga turun signifikan.
Pengaruh Tarif Trump Diperkirakan Hanya Sementara
Walaupun tarif dagang AS menimbulkan tekanan jangka pendek, banyak analis meyakini bahwa dampaknya ke pasar crypto tidak akan berlangsung lama. Ethereum memiliki komunitas pengembang dan pengguna aktif yang mampu menjaga dinamika proyek berjalan, terlepas dari gangguan makroekonomi.
Apalagi, banyak pelaku pasar kini mulai memandang Ethereum sebagai aset digital yang layak dijadikan bagian dari portofolio makro, sejajar dengan emas digital seperti Bitcoin. Menurut Wikipedia, Ethereum adalah platform blockchain dengan kapabilitas smart contract, yang telah menjadi tulang punggung aplikasi keuangan terdesentralisasi dan NFT global.
Proyeksi Harga Jangka Pendek dan Strategi Trader
Ethereum bertahan di level support US$2.500 menjadi fokus utama dalam strategi swing trader. Jika harga mampu pulih dan menembus resistance US$2.700, maka pergerakan menuju US$2.900 akan menjadi target logis berikutnya. Namun, jika terjadi breakdown di bawah US$2.450, area support berikutnya berada di kisaran US$2.300.
Bagi investor jangka panjang, fase konsolidasi ini dapat dimanfaatkan untuk akumulasi, terutama jika volume on-chain dan staking tetap kuat. Sementara itu, trader jangka pendek disarankan menggunakan strategi breakout dengan pengawasan ketat pada volume dan candle konfirmasi harian.
Kesimpulan: Ethereum Tunjukkan Ketahanan Teknis dan Fundamental
Di tengah ketegangan global akibat kebijakan tarif Trump, Ethereum justru menunjukkan stabilitas. Ethereum bertahan di level support US$2.500 dengan struktur harga dan aktivitas jaringan yang mendukung potensi kenaikan. Kombinasi antara kekuatan teknikal, lonjakan transaksi on-chain, dan ekosistem DeFi yang solid membuat ETH tetap menjadi salah satu aset crypto terkuat saat ini.
Jika resistance US$2.700 berhasil ditembus dalam waktu dekat, fase kenaikan lanjutan menuju US$3.000 sangat mungkin terjadi. Bagi pelaku pasar, saat ini adalah momen penting untuk memantau dinamika ETH lebih dekat sebagai indikator utama sentimen altcoin secara keseluruhan.