Melesatnya Bitcoin buat S&P 500 tertinggal meski cetak rekor
Melesatnya Bitcoin buat S&P 500 tertinggal meski cetak rekor

S&P 500 Catat Rekor, Tapi Tetap Kalah Jauh dari BTC

Melesatnya Bitcoin buat S&P 500 tertinggal – Meskipun indeks saham S&P 500 berhasil menyentuh rekor tertinggi baru pada Kamis lalu di level 6.280,46 dan mencatatkan kenaikan sebesar 7% sepanjang tahun 2025, kenyataannya performa indeks tersebut tetap tertinggal jauh di belakang Bitcoin (BTC). Melesatnya Bitcoin buat S&P 500 tertinggal dalam konteks pertumbuhan nilai aset sepanjang tahun ini.

Menurut laporan mingguan The Kobeissi Letter, jika performa S&P 500 diukur dalam satuan BTC, indeks ini justru mengalami penurunan sekitar 15% sejak awal tahun. Ini artinya, dalam hal daya beli berbasis Bitcoin, nilai S&P 500 melemah dibandingkan dengan awal tahun 2025.

Perbandingan Jangka Panjang: BTC Menang Telak

Lebih mencengangkan lagi, The Kobeissi Letter mencatat bahwa sejak 2012, nilai S&P 500 telah merosot hingga 99,98% bila dibandingkan secara langsung dengan performa Bitcoin. Melesatnya Bitcoin buat S&P 500 tertinggal menjadi bukti kuat betapa dominannya pertumbuhan BTC selama satu dekade terakhir.

Bitcoin yang sebelumnya dipandang sebagai aset eksperimental kini telah melampaui sebagian besar kelas aset tradisional, baik dalam performa jangka pendek maupun jangka panjang.

Analis: BTC Tinggalkan Saham-Saham Teknologi Elit

Analis pasar terkemuka, Charlie Bilello, menyatakan bahwa lonjakan nilai Bitcoin dalam satu dekade terakhir bahkan meninggalkan saham teknologi papan atas seperti Nvidia, Tesla, dan Netflix. Ia menyebut bahwa BTC telah menjadi aset dengan return paling menonjol sejak 2013, jauh melebihi rata-rata pasar saham global.

Melesatnya Bitcoin buat S&P 500 tertinggal tidak hanya karena volatilitas sementara, tetapi karena adopsi struktural terhadap BTC yang makin meluas, baik dari ritel maupun institusi.

ETF Spot Jadi Katalis Utama Lonjakan BTC

Salah satu faktor besar di balik lonjakan harga Bitcoin tahun ini adalah meningkatnya permintaan institusional melalui Exchange-Traded Fund (ETF) spot Bitcoin di Amerika Serikat. Sejak diluncurkan awal tahun ini, ETF Bitcoin spot menjadi instrumen investasi favorit bagi investor besar yang sebelumnya enggan memegang BTC secara langsung.

Menurut data dari Bitbo, hingga Jumat (11/07), total 12 ETF Bitcoin spot yang beredar di AS telah menggenggam lebih dari 1,26 juta BTC—senilai hampir US$148,6 miliar. Angka ini setara dengan sekitar 6% dari total pasokan Bitcoin yang beredar secara global, menunjukkan dominasi investor institusional dalam pasar.

Bitcoin Semakin Dianggap Aset Makro

Lonjakan harga Bitcoin tahun ini bukan hanya didorong oleh spekulasi, tetapi juga oleh pengakuan luas terhadap BTC sebagai aset makro. Menurut Wikipedia, Bitcoin adalah mata uang digital terdesentralisasi yang semakin diperlakukan sebagai penyimpan nilai dan lindung nilai terhadap inflasi, mirip dengan peran emas dalam portofolio global.

Kombinasi antara kelangkaan pasokan, transparansi blockchain, dan akses global menjadikan Bitcoin unik dibandingkan instrumen investasi konvensional. Maka tak heran, melesatnya Bitcoin buat S&P 500 tertinggal jadi topik utama dalam diskusi pasar modal internasional.

Apa Dampaknya untuk Investor?

Melesatnya Bitcoin buat S&P 500 tertinggal memberi pesan penting bagi investor ritel maupun institusional. Portofolio yang tidak memasukkan BTC berisiko tertinggal dalam hal pertumbuhan aset. Banyak pengelola dana kini meninjau kembali strategi alokasi mereka, dengan mempertimbangkan eksposur terhadap aset kripto sebagai bagian dari diversifikasi modern.

Bahkan investor konservatif mulai mengakui bahwa keberadaan ETF spot yang teregulasi membuat investasi BTC lebih aman dan terstruktur.

Kesimpulan: BTC Dominasi Arena Investasi Global

Tahun 2025 menjadi saksi bahwa melesatnya Bitcoin buat S&P 500 tertinggal, bahkan ketika indeks saham mencetak rekor tertingginya. BTC membuktikan dirinya sebagai aset yang bukan hanya berkelanjutan, tapi juga dominan dalam jangka panjang.

Dengan terus meningkatnya adopsi, masuknya investor institusional, serta instrumen keuangan baru yang mengakomodasi permintaan terhadap crypto, Bitcoin tampaknya akan terus memperlebar jarak dari aset-aset tradisional. Bagi investor, ini adalah momen untuk tidak lagi mengabaikan posisi BTC dalam lanskap keuangan global.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *